>NESTLE<


Tinjauan Desain Satu
Dosen Pembimbing : ENRICO HALIM

Nama Kelompok
Fransisca :: 625070003
Elvinawati :: 625070008
Shirley Gan :: 625070014
Yunita Lunardi :: 625070022
Angie :: 625070041

UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2008/2009


>Data Teknis Papan Iklan Enamel<>Tinjauan<>Tinjauan<>Tinjauan<>Kesimpulan<
Kelompok kami membahas tentang enamel nestle. Namun yang kami dapat data-data sejarah Nestle.diantaranya adalah pendiri nestle, perkembangan perusahaan,pergantian nama Nestle.produk nestle,Nestle di Indonesia.Proses kami dalam meneliti data adalah 2 minggu.Dengan berbagai sumber kami dapatkan diantaranya
perusahaan Nestle yang di Jakarta,perpustakaan Nasional dan Arsip nasional,
dan sumber yang paling kami temukan dari website google dan Nestle. “Nestlé” berarti sarang burung kecil (little nest). Logo itu menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan tradisi. Perusahaan Nestlé terus mengembangkan produk-produknya dan kemudian menjadi pelopor beberapa produk seperti susu kental di Eropa tahun 1905, susu coklat tahun 1929, kopi instant tahun 1938 dan lain-lain.

>Tinjauan<
Temuan Teknik Produksi :
Hand. ADR. Batavia (1609)
Nestle dan Aglo Swiss Condensed Milkl Comp. (Nestanglo).
Vertegenw. Voor Java : A.E Bolt
*Pada tahun 1609 di Batavia, Perusahaan Nestle dan Aglo
Swiss Condensed Milkl Comp. (Nestle) di Jawa
dan diwakilkan oleh A.E Bolt.
HAND. ADR. Semarang (1722)
Nestle dan Aglo Swiss Condensed Milkl Comp.
Agenten : Burt Mytrle & Co. Vertegenwoordiger : H.S. Banner
*Pada tahun 1722, didirikan Agent Burt Mytrle &
Co. Vertegenwoordiger (Nestle) di Semarang
diwakilkan oleh H.S. Banner
HAND. ADR. Soerabaja (1758)
Nestle dan Aglo Swiss Condensed Milkl Co. (Nestanglo)
Vertegenwoordiger : ………..I [2]
HAND. ADR. Soerabaja (1779)
Nestle dan Aglo Swiss Condensed Milkl Co. (Nestanglo)
Sumber : Handboek Voor cultuur-en
Handelsondernemingen in Nederlandsch-indie taon 1929,
pengarang ALLE BANKZAKEN

>Tinjauan<
Temuan Sejarah Produk :
Tidak jelas kapan Henri Nestlé mulai mengerjakan proyek
susu bayi, namun minatnya didorong oleh sejumlah faktor:
•Tingginya tingkat kematian dalam keluarganya.Setengah dari 14 anak
meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
•Latar belakangnya sebagai seorang asisten ahli farmasi.
•Istrinya yang tahu benar tentang kematian balita karena
ayahnya seorang dokter yang banyak membantu orang
miskin.
Henri Nestlé mencampurkan susu sapi dengan tepung gandum dan gula
untuk menghasilkan substistusi susu ibu bagi anak-anak yang tidak dapat
disusui. Selain itu,Henri Nestlé dan Jean Balthasar Schnetzler, sahabatnya
dan seorang ilmuwan dalam nutrisi manusia, menyingkirkan asam dan kanji
dari tepung gandum karena bayi sulit mencernanya. Produk ini dapat
dipersiapkan hanya dengan menambahkan air dan dianggap sebagai
makanan bayi pertama. Orang dengan segera mengakui nilai produk yang
baru ini, dan segera, Farine Lactée Henri Nestlé (Tepung Susu Henri Nestlé
dalam bahasa Perancis) dijual di berbagai bagian Eropa.
Pada 1870-an, Makanan bayi Nestle, yang dibuat dari malt,
susu sapi, gula, dan tepung gandum, dijual di AS dengan
harga $0,50 per botol.

Gaya yang dipakai oleh papan iklannya :
Gaya aliran berdasarkan munculnya enamel Nestle ini yaitu pada tahun 1920an.. ketika Nestle muncul di negara asal nya yaitu di Swiss, Belanda.
Pendekatan yang terkait dalam papan enamel nestle yaitu dengan berdasarkan aliran Art Deco. Art deco, dalam pengertian tertentu adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme,
Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Art Deco adalah sebuah gaya yang popular pada tahun 1920 hingga 1939, banyak digunakan pada desain arsitektur , desain industri, desain interior, lukisan, seni grafis dan film. Nama Art Deco berasal dari pameran yang berjudul Paris exposition des Art Decoratifs et industries pada tahun 1925 di Perancis.
Popularitas Art Deco memuncak pada 1920-an, meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif.
Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
Ornamen yang digunakan dalam papan enamel Nestle ini cenderung lebih beratuan dan banyak menggunakan garis-garis lurus atau persegi (rectilinear).
Di Swiss gaya Art Deco merupakan asimilasi antara gaya Art Deco Perancis Yang romantic dan gaya Art deco Jerman yang menghasilkan gaya khas Swiss. Di negara-negara seperti Italia, Inggris dan Amerika gaya Art Deco pun bayak digemari. Di Amerika gaya Art Deco dipengaruhi oleh ornament-ornamen Indian Amerika Utara ataupun Indian Aztec.

Konteks Penggunaan Papan Enamel :
Istilah ‘enamel’ adalah suatu teknik dekorasi yang meleburkan (to smelt) bubuk kaca diatas lempengan besi-baja bermutu tinggi pada sebuah oven dengan temperatur tinggi. Bubuk tersebut kemudian mengurai hingga menyatu dan menjadi keras. Iklan enamel memiliki ketebalan 2-3 milimeter, dengan karakteristik warna yang sangat kuat serta tahan lama. Pada banyak iklan enamel, warna pada desain ditandai dengan adanya tekstur yang menonjol dan jika dipegang atau diraba akan terasa pembedaan warnanya.
Pembuatan iklan enamel harus dilakukan secara khusus, diawali dengan pengaplikasian
desain menjadi stensil (alat merekam) atau screen per-warna (disesuaikan oleh desain) kemudian disablon ke lempengan besi dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel (berbentuk butiran atau cairan) dan dipanaskan dengan tempera

Komparasi gaya pada masanya :
Pada masa muncul nya Nestle seiring juga dengan muncul nya gerakan
aliran seni Art Deco. Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939 yang memperngaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain
interior dan desain industri. maupun visual seperti lukisan seni grafis dan film. gerakan ini dalam perngertian tertentu adalah gabungan dari gerakan pada awal abad ke 20, termasuk construtivisme,cubisme,modernisme,bauhaus dan art nouveau. popularitasnnya memuncak pada tahun 1920an. meskipun banyak
gerakan desain mempunyai akar/maksud politik, Art Deco murni bersifat Decoratif. Pada masa itu gaya ini dianggap anggun, fungsional dan ultra-modern.
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter
Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan
suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan. Bauhaus lebih mengutamakan kepada pencipataan kepada prinsip-prinsip dasar desain modern,
sedangkan art-deco lebih kepada penerapannya. tetapi kedua nya memiliki
tujuan yang sama, yaitu menjadikan karya desain sebagai milik semua kalangan masyarakat, juga terbatas pada kaum arsitoklat sehingga dalam perkembangannya
sulit dipindahkan pengaruh bauhaus terhadap desain bergaya art-deco. terutama di bidang seni lukis, bidang tekstil, desain furniture dan fashion.


Temuan foto lokasi perdagangan dll..















Foto ini berupa sertifikat yang ada di Kantor Nestl pada saat
kita mengadakan penelitian disana, pada saat kita ingin mewawancara pihak Humas Nestle, tetapi kita tidak mendapat persetujuan untuk diperbolehkan mewawancara/mengetahui informasi lebih lanjut tentang legalitas nestle. sehingga kita sempat mengambil foto sertifikat yang perna diraih Nestle, dan kami menyimpannya sebagai
tanda bukti kita telah kesana, walaupun tidak mendapat hasil sesuai yang kita harapkan.

Awal Nama Nestle:
Sebelum Nestlé mencapai usia 20 tahun pada 1836, ia telah menyelesaikan
masa magangnya selama empat tahun dengan J. E. Stein, seorang pemilik perusahaan farmasi. Pada akhir 1839, ia resmi diberikan hak untuk melakukan percobaan-percobaan kimia, membuat obat-obatan berdasarkan resep, dan menjual obat. Pada masa ini, ia mengganti namanya menjadi Henri Nestlé agar lebih cocok dengan kondisi sosialnya yang baru di Vevey, Swiss.Henri Nestlé mencampurkan susu sapi dengan tepung gandum dan gula untuk menghasilkan substistusi susu ibu bagi anak-anak yang tidak dapat disusui. Selain itu, Henri Nestlé dan Jean Balthasar Schnetzler, sahabatnya dan seorang ilmuwan dalam nutrisi manusia, menyingkirkan
asam dan kanji dari tepung gandum karena bayi sulit mencernanya. Produk ini dapat dipersiapkan hanya dengan menambahkan air dan dianggap sebagai makanan bayi pertama. Orang dengan segera mengakui nilai produk yang baru ini, dan segera, Farine Lactée Henri Nestlé (Tepung Susu Henri Nestlé dalam bahasa Perancis) dijual di berbagai bagian Eropa. Pada 1870-an, Makanan bayi Nestle, yang dibuat dari malt, susu sapi, gula, dan tepung gandum, dijual di AS dengan harga $0,50 per botol. Produk-produk Nestlé telah beredar di Bumi Nusantara sejak akhir Abad ke-19, dimana salah satunya ialah susu kental manis yang dikenal dengan sebutan “Tjap Nona” (sekarang “Nestlé Milkmaid”). Kantor pusat Nestlé di Swiss, Nestlé S.A., bersama sejumlah mitra lokal mendirikan anak perusahaan di Indonesia pada bulan Maret 1971. Saat ini PT.Nestlé Indonesia mengoperasikan tiga pabrik yang berlokasi di daerah Tangerang (Banten), Panjang (Lampung), dan Kejayan (Jawa Timur). Beberapa merek produk Nestlé yang dipasarkan di Indonesia antara lain : susu bubuk Nestlé Dancow, kopi instant Nescafé, Nestlé Milo, Nestlé Bubur Bayi, Kit Kat, Polo, dan lain-lain.
Nestlé Indonesia berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh Indonesia.

PROSPEK BISNIS PERUSAHAAN
Berdasarkan model bisnis perusahaan, yaitu dengan menciptakan strategi-strategi penjualan juga menciptakan target konsumen baru, prospek perusahaan Nestle Milo ini sangat baik. Apalagi mengingat situasi pasar (dimana konsumen ataupun masyarakat sangat membutuhkan gizi yang baik dari susu walaupun harga susu yang melambung tinggi, masyarakat tetap membeli susu) yang dapat mempengaruhi
prospek bisnis Milo ini.
Persaingan dalam berbisnis produk susu coklat, sangat bisa mempengaruhi
prospek perusahaan Nestle Milo ini. Apakah perusahaan akan kalah bersaing ataupun mengalahkan pesaing lainnya. Tapi, tentunya perusahaan Nestle Milo ini tetap berada di pasaran. Karena produknya yang enak dan bergizi, produk-produk perusahaan Nestle Milo ini dapat diimport keberbagai Negara dan telah membuka cabangnya hampir disemua Negara. Sehingga Milo hampir tidak bisa disaingi oleh produk susu lain.
Perusahaan Nestle Milo juga mendistribusikan produk-produknya hingga kepelosok-pelosok, hingga bisa dengan mudah didapatkan. Perusahaan juga langsung mendistribusikan produk dan mempromosikan produk langsung ke masyarakat,sehingga masyarakat tertarik mengkonsumsi produk Milo ini. Dan membuat pesaingnya lebih jauh dari Milo.

Proses, temuan, cerita, dll dalam proses peninjauan :
kelompok kami meneliti ke berbagai tempat diantaranya PT nestle yang berada
di jakarta,perpustakaan nasional dan arsip nasional.Pertama kelompok kami pergi
ke PT nestle yang berada di jakarta namun tidak mendapatkan hasil apapun. perjalanan
kita sangat lah panjang ketika meunuju kesana kita naek busway dan dilanjutkan
dengan naik taxi, tetapi sampai di taxi kita juga ditipu dengan argo sopir taxi yang cepat sekali berjalan. hasilnya kita sampai di Kantor Nestle dengan biaya yang berlipat lebih mahal. setelah sampai disana, kita tidak mendapat izin untuk bertemu dan wawancara dengan bagian Kepala Humas nya. dikarenakan adanya peraturan yang telah menetapkan bahwa tidak ada yang boleh mewawancara kecuali bagian dari orang dalam, misalnya seperti kita adalah mahasiswi yang akan ikut magang kantor Nestle. walaupun kita telah membawa surat izin survey dari Universitas.
karena masih belum ada hasil. Akhirnya kami ke perpustakaan nasional di salemba berharap menemukan arsip tentang perusahaan Nestle selama 3 kali. karena hari pertama kami menghabiskan waktu dengan membuat kartu anggota,waktu disana juga sore dan tidak mengetahui tempat yang kami cari, sehingga kami meneliti kembali
pada hari ke berikutnya yang juga tidak mendapatkan hasil. Sangat sulit mencari data yang ingin kita dapatkan. kami sampai 2 kali ke perpustakaan, di perpustakaan kami mendapatkan berbagai sumber yang harus dilihat di microsoft dan kami hanya dapat beberapa sumber dan berbagai bukti, hari terakhir menjelang pengumpulan tugas ini akhirnya kami diberitahu petunjuk dari teman untuk mencoba ke gedung Arsip Nasional di daerah Pejaten. sampai disana, kita mendapat sedikit informasi tentang keberadan Nestle pada tahun 1929, perusahaan itu muncul di kota mana saja. buku itu pun buatan peninggalan masa belanda sehinggga sambil menerjemah kata demi kata itu pun membutuhkan kamus bahasa belanda.
>Sumber/Referensi<
Buku : Handboek Voor cultuur-en Handelsondernemingen in Nederlandsch-indie
Sumber : Handboek Voor cultuur-en Handelsondernemingen in Nederlandsch- indie taon 1929, pengarang ALLE BANKZAKEN
Majalah :
Koran :merdeka th1930
adil 1934
merdeka 1940
Website :
www.nestletempodoeloe.com
www.nestle.com.au.milo/
en.wikipedia.org.wiki.milo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ENAMEL


Iklan atau reklame adalah pesan persuasif kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan melalui suatu media. Iklan juga merupakan jenis komunikasi yang memanipulasi fungsi utopis dan khayal dengan idiom-idiom tertentu yang mengekploitasi nilai guna dasar manusia, sekaligus menjadi status pencitraan bagi konsumen yang menganutnya.
Beriklan juga dianggap sebagai ujung tombak dalam menginformasikan pesan melalui pendekatan bahasa visual sekaligus berperan sebagai elemen yang mampu merekfleksikan semangat zamannya.

Kehadiran iklan enamel pada paruh akhir abad XIX menjadi bagian dari perubahan sektor perekonomian sekaligus seni visual yang terjadi pada masyarakat secara global.

APA ITU ENAMEL?

Istilah ‘enamel’ adalah suatu teknik dekorasi yang meleburkan (to smelt) bubuk kaca diatas lempengan besi-baja bermutu tinggi pada sebuah oven dengan temperatur tinggi. Bubuk tersebut kemudian mengurai hingga menyatu dan menjadi keras. Iklan enamel memiliki ketebalan 2-3 milimeter, dengan karakteristik warna yang sangat kuat serta tahan lama. Pada banyak iklan enamel, warna pada desain ditandai dengan adanya tekstur yang menonjol dan jika dipegang atau diraba akan terasa pembedaan warnanya.

S E J A R A H

Adalah pria Inggris bernama Benjamin Baugh yang pada tahun 1889 mendirikan perusahaan pertama pembuat papan enamel bernama “Patent Enamel Company Limited” di Inggris. Ia memprakarsai teknik enamel lempengan besi untuk menjadikannya sebagai media beriklan dari produk-produk industri yang banyak muncul saat itu.

Awal kehadiran enamel memang masih sangat terbatas bahkan termarjinalkan secara konteks peradabannya, hal ini terjadi karena bahan baku serta proses pembuatan yang rumit membuatnya tidak banyak dilirik sebagai jenis usaha yang mudah dikeluti. Terjadinya revolusi industri yang dinamis, menuntut perbaikan media komunikasi agar dapat mendorong tumbuh kembangnya industri tersebut.

Proses enamel Kemudian diaplikasikan untuk membuat lempengan iklan karena dianggap dapat menjawab tantangan akan keawetan serta kekuatan beriklan modern, dalam hal ini media iklan luar ruang. Selain juga karena pada saat itu produk-produk masih sedikit jenisnya atau belum terjadi kompetisi produk sejenis, hingga keawetan dan kekuatan iklan enamel dibuat agar dapat bertahan lama tanpa harus mempertimbankan kebaruan desain.

P E M B U A T A N E N A M E L

Menurut seorang kolektor enamel, Hermanu, iklan enamel memang lahir pada masa ejaan kuno itu masih digunakan, yaitu era 1930-an. Saat itu enamel digunakan untuk berpromosi, khususnya di luar ruangan. Sayang, iklan ini hanya bertahan selama dua dekade.

"Ada peralihan setelah Perang Dunia II berakhir, yaitu pada pemilihan media berpromosi. Para pengiklan lebih banyak memilih majalah, koran, dan almanak untuk memperkenalkan produknya," ujar Hermanu.

Pembuatan iklan enamel harus dilakukan secara khusus, diawali dengan pengaplikasian desain menjadi stensil (alat merekam) atau screen per-warna (disesuaikan oleh desain) kemudian disablon ke lempengan besi dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel (berbentuk butiran atau cairan) dan dipanaskan dengan temperatur tinggi antara 760°C - 850°CProses sablon dan pemanasan dilakukan berulang-ulang menurut desain (warna) yang ingin dihasilkan, diawali dari warna cerah / kuat karena paling banyak menerima pembakaran dan diakhiri dengan warna lembut untuk menghindari warna akan pudar atau hilang .

Enamel membutuhkan selembar pelat besi atau baja dengan ketebalan 2-3 milimeter sebagai bahan dasar. Semakin besar ukuran enamel, semakin tebal pula bahan pelatnya. Pembuatan sebuah enamel setidaknya membutuhkan waktu dua hari atau lebih. Padahal, semakin banyak lokasi promosi, kebutuhan enamel tentu meningkat. Bisa jadi, proses persiapan enamel ini memerlukan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.

B E N T U K E N A M E L

Selain pesegi panjang, juga terdapat iklan enamel beraneka bentuk seperti lingkaran, segi tiga, kombinasi berbagai bentuk dan bahkan dibentuk sesuai dengan ciri khas produk yang diiklankan.

I S T I L A H E N A M E L

Di beberapa negara yang memiliki pengalaman dengan iklan enamel, memiliki sebutan bagi jenis iklan ini. Antara lain:
-Di benua Eropa dan benua Amerika disebut porcelain enamel advertising signs; -Di Perancis disebut plaqué emailleé;
-Di Denmark disebut emaljeskilt;
-Di Jerman disebut emailschild;
-Di Belanda dan Belgia disebut emaille reclamebord;
-Di United Kingdom atau Kerajaan Inggris disebut enamel advertising sign;
-Di Amerika Serikat disebut porcelain sign;
-DIndonesia disebut iklan enamel, papan reklame atau disebut enamel saja.

P E R K E M B A N G A N E N A M E L

Belanda, Inggris, Belgia, Perancis dan Jerman menjadi pusat produksi iklan enamel yang banyak menyelesaikan pesanan dari Asia hingga Amerika. Keberadaan iklan enamel di Indonesia sendiri tidak terlepas dari pengaruh Belanda yang saat itu menjadi pemegang otoriatas pemerintahan di tanah jajahannya tersebut. Begitu juga ketika Jepang yang kemudian menjajah Indonesia, iklan enamel didatangkan dari Jepang yang saat itu telah berhasil mengadopsi teknik pembuatan Enamel dari Eropa.

Ledakan enamel ditandai dengan ekspansi atau pengembangan industri berskala besar. Kereta api yang menjadi public transportation sekaligus digunakan untuk menempel iklan enamel pada sisi-sisi badannya. Iklan enamel pada akhirnya dipasang pada dinding-dinding bangunan besar, sudut toko, stasiun kereta api dan pada tiang-tiang yang berada di jalan raya atau pusat kota.

Penempatan iklan-iklan enamel umumnya dilakukan di beberapa kota besar di Hindia pada beberapa wilayah dan sektor perdagangan utama seperti ‘Weltevreden’ di Batavia (kini Jakarta), ‘Bojong Raya’ di Semarang, ‘Malioboro’ di Yogyakarta, ‘Tunjungan’ di Surabaya, ‘Braga’ di Bandung.
Iklan enamel dengan penempatan pada tiang dilakukan untuk mengoptimalisasi ruang karena memiliki dua sisi atau bolak-balik, umumnya tiap sisi memiliki kesamaan bentuk visual, namun tak jarang jenis produk yang diiklankan tiap sisinya berbeda satu sama lain.
Perkembangan selanjutnya adalah munculnya gagasan-gagasan baru dalam membuat alternatif iklan berbahan dasar enamel, seperti pada kemasan produk makanan (packaging), asbak, nampan atau baki, sandaran tempat duduk, sandaran kalender, sandaran memo, jam, giant thermometer dan sebagainya yang dibuat dengan desain yang menarik.

CONTOH ENAMEL










GAYA DESAIN PADA ENAMEL

Gaya desain yang digunakan pada kebanyakan enamel adalah daya ART DECO, KONSTRUKTIVISME, dan GAYA DESAIN INDIES.
Ini dikarenakan gaya desain yang berkembang pada tahun 1930an dimana pada era itu juga enamel berkembang.

P E R K E M B A N G A N E N A M E L D I I N DO N E S I A

Indonesia yang kala itu menjadi daerah koloni Belanda menjadi pasar tersendiri untuk dikembangkan sektor industrinya oleh pemerintah Belanda. Hasrat industrialisasi diwujudkan ketika stabilitas keamanan di Hindia mulai meningkat paska penangkapan Diponegoro dan berakhirnya gejolak tanam paksa (culture stelsel).
Tahun 1870-an diterapkan sistem ekonomi liberal di Hindia Belanda, banyak pengusaha asing berdatangan dan menanamkan modal untuk memperluas jaringan niagannya. Industrialisasi massal modern juga mulai dibangun dengan mendatangkan mesin-mesin berat dari Eropa.
Dibangunnya berbagai infrastruktur seperti pasar, toko-toko, bank, gedung-gedung perkantoran hingga transportasi menandai peradaban baru wilayah perkotaan sekaligus membawa perubahan dari segi perekonomian yang memungkinkan penduduk baik pendatang dan pribumi menengah atas untuk berniaga.

Hal tersebut membawa dampak pada persaingan perdagangan antar berbagai produk dan jasa yang dihadirkan, maka dibutuhkan media komunikasi persuasif yang meluas dan efektif berupa iklan.
Produk industri Eropa yang hadir di Hindia dengan menggunakan iklan enamel sebagai wahana promosi, karena saat itu di negeri asal barang atau jasa yang ditawarkan tersebut telah banyak menggunakan lempengan enamel untuk beriklan.
Oleh karenanya awal kehadiran iklan enamel di Hindia sangat tampak budaya dan idiom barat. Iklan enamel didominasi oleh pesan penawaran produk-produk asal Belanda.
Hal ini karena awalnya produk-produk yang dipromosikan tersebut ditujukan bagi pangsa pasar masyarakat Belanda dan Eropa yang banyak menjadi masyarakat pendatang terutama di kota-kota besar Hindia.

Kehadiran pendatang dari kalangan Eropa mulai marak terutama sejak dibukanya terusan Suez (1870) yang memudahkan pelancong untuk datang dan pergi dari Hindia.
Produk-produk industri barat diimport ke Indonesia awalnya memang untuk memenuhi kebutuhan orang Belanda saja, namun kemudian juga menyentuh masyarakat luas, selain penduduk Cina dan Arab, penduduk pribumi menengah atas kemudian juga menerima masuknya produk-produk tersebut sebagai bagian dari modernitas secara global yang terjadi saat itu.
Beberapa iklan enamel dari produk-produk industri barat kemudian banyak yang menggabungkan bahkan menggunakan impresi selera lokal untuk lebih mendekatkan dengan konsumen pribumi. Momen ini dianggap sebagai simbolisasi pengukuhan kemakmuran dan moderintas dan menjadi obsesi tersendiri bagi masyarakat pribumi.

Adanya diferensiasi pekerjaan secara umum membuat masyarakat pribumi dapat terlibat dalam pengembangan serta pemanfaatan industri modern. Pendirian industri yang melibatkan pengusaha pribumi sebagai pemilik perusahaan bermunculan, bahkan beberapa diantaranya juga mengiklankan produk mereka dengan iklan enamel yang menggunakan idiom khas lokal.
Adanya keterlibatan industri berbagai jenis oleh masyarakat, meningkatkan ketersediaan sumber dana dan peningkatan kemampuan daya beli. Kejadian tersebut pada akhirnya menciptakan golongan masyarakat konsumtif baru di kota-kota besar
Terbentuknya budaya konsumtif modernis yang terdokumentasi dari berbagai varian iklan enamel, menjadi bukti adanya perubahan pola masyarakat pribumi yang awalnya berhaluan feodal tradisional bergeser menjadi masyarakat modern. Kesejahteraan dan meningkatnya status seseorang kemudian menuntut gaya hidup baru antara lain berupa penggunaan bahasa, cara berpakaian, cara makan, kelengkapan alat perabotan rumah tangga, kelengkapan jasa, kesenian, dan sebagainya.

A G E N I K L A N E N A M E L

Jika pengorganisasian iklan enamel di eropa tergolong sangat baik yakni dengan adanya tanggung jawab perusahaan pembuatan iklan dalam pendistribusian atau pemasangan serta perawatan berkala iklan-iklan enamel, maka tidak demikian yang terjadi di hindia belanda. Teknologi dan seluruh kelengkapan pembutan iklan enamel yang beredar di hindia dibuat di eropa, hal tersebut terjadi karena tidak mencukupinya sumber daya manusia yang menguasai teknik pembuatan enamel yang rumit dan menuntut kecakapan tinggi dalam pengerjaannya. Maka jika pengiklan ingin memesan iklan enamel biasa mendatangi agen atau cabang perusahaan pembuatan enamel dari eropa yang banyak didirikan di kota-kota besar. Agen tersebut biasa melayani pemesanan sekaligus membuatkan desainnya, kemudian mengirimkan desain yang disepakati untuk dibuat di perusahaan mereka di eropa.
Beberapa perusahaan pembuatan enamel asal belanda yang beroperasi di hindia seperti langcat bussum, ‘T raedhuys amsterdam, posta amsterdam, verenigde blik fabrieken amsterdam verblifa. Semua perusahaan tersebut sudah tidak lagi beroperasi.Proses pemesanan via agen ini membutuhkan biaya serta pengiriman melalui transportasi laut yang tidak murah serta memakan waktu lama, beberapa sumber menyebutkan perlu waktu berbulan-bulan untuk pemesanan hingga kemudian dapat disebarkan di berbagai wilayah di nusantara.Tidak adanya perusahaan pembuatan iklan enamel untuk memenuhi ketersediaan di hindia dirasa tidak begitu bermasalah, sebab saat itu produk-produk yang beredar masih sedikit jenisnya, atau beberapa diantaranya telah memiliki segmentasi pasar yang kuat sehingga memudahkan perhitungan pembuatan dan penyebaran Iklan.
Beberapa perusahaan memilih iklan enamel sebagai media beriklan mereka karena kuat dan tahan terhadap segala kondisi cuaca, maka iklan jenis ini sangat cocok diaplikasikan di negara tropis yang memiliki ketidakteraturan cuaca seperti indonesia.

B E R A K H I R N Y A K E J A Y A A N I K L A N E N A M E L

Berakhirnya perang dunia II, membawa perubahan baru dari sektor perekonomian terutama dari sektor industrinya. Keterpurukan industri di eropa yang biasa mensuplay kebutuhan di banyak negara akibat perang memunculkan amerika serikat sebagai pemain tunggal yang mampu menghasilkan produk-produk inovatif yang modern. Perusahaan-perusahaan pembuatan enamel eropa yang sebelumnya menjadi pemasok iklan enamel ke berbagai negara menjadi lesu bahkan beberapa diantara bangkrut karena sepi orderan sebagai akibat dari macetnya produksi industri eropa. Namun yang menjadi pokok permasalahan mengapa industri iklan enamel diseluruh dunia berakhir tahun 1965-an lebih disebabkan karena munculnya teknologi cetak baru yang memudahkan penggarapan iklan dengan mesin cetak seperti poster, iklan koran, leafleat, brosure dan lainnya. -Teknologi cetak membuat produksi iklan dirasa lebih cepat, mudah, murah dan terbarukan sesuai dengan kebutuhan penetrasi komunikasi visual bagi masyarakatnya.

Iklan enamel hadir sebagai bagian dari fenomena media komunikasi di dunia periklanan yang dibuat dengan teknik reproduksi yang rumit serta memiliki ciri khas yang membedakannya dengan media iklan lain. Faktor visual yang mempengaruhi isi pesan dalam khasanah perkembangan iklan enamel di indonesia, berkembang seiring dengan kemajuan terutama di bidang perekonomian, sekaligus sebagai usaha penetrasi dengan idiom - idiom yang sesuai dengan target pasarnya.Diselenggarakannya industrialisasi modern di indonesia pada tahun 1870, berpengaruh pada pendirian industri berskala besar serta masuknya produk-produk industri modern dari eropa. Adanya peningkatan perekonomian juga membuka kegiatan perdagangan bagi masyarakat pribumi, hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya perubahan stratanisasi sosial kemasyarakatan di hindia yang awalnya menganut paham feodal tradisional yang kental, bergeser menjadi masyarakat modern yang konsumtif.
Adanya peningkatan perekonomian juga membuka kegiatan perdagangan bagi masyarakat pribumi, hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya perubahan stratanisasi sosial kemasyarakatan di hindia yang awalnya menganut paham feodal tradisional yang kental, bergeser menjadi masyarakat modern yang konsumtif. Puncaknya adalah dengan adanya pendidikan modern barat (politik etis) memegang peranan penting pada perubahan pola masyarakat di hindia, khususnya bagi para priyayi terpelajar yang kemudian menjadi agen of change penerapan gaya hidup barat khususnya di jawa, mereka sekaligus menjadi role model bagi kelompok sosial masyarakat baru.Desain adalah produk kebudayaan hasil dari dinamika sosial, teknologi, ekonomi, kepercayaan, perilaku dan nilai-nilai tangible (berwujud-pen) dan intangible (tidak berwujud-pen) yang ada di masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
Dengan demikian iklan enamel merefleksikan kehidupan sosial atau artefak sosial dalam ruang lingkup Desain Komunikasi Visual dimana unsur-unsur visual dalam iklan enamel adalah cermin dari relasi dan interaksi makna serta nilai-nilai dalam suatu sistem sosial kemasyarakatan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Desain Grafis Indonesia

A. SEJARAH DESAIN GRAFIS

A.1 Sejarah awal

Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.


Black Letter Script dan

A.2 Era Cetak

Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.

Johannes Gutenberg (1398-1468)

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
A.3 Perkembangan Lebih Lanjut

Berikut ini merupakan peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan dalam sejarah perkembangan desain grafis.

1851, The Great Exhibition

Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.



Ilustrasi Crystal Palace





Buku optik dari Great Exhibition

1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec

Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.

Poster Aristide Bruant


1910, Modernisme

Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan “bahasa mesin”, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan “estetika mesin”.

1916, Dadaisme

Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.

1916, De Stijl

Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.
The Red and Blue Chair


1918, Constructivism

Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.



Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.


1919, Bauhaus

Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.


Gedung Bauhaus


1928-1930, Gill Sans

Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).


Foto Eric Gill


1931, Harry Beck

Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.


Harry Beck dan Peta bawah tanahnya


1950s, International Style

International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

Sampul buku dari Taschen

1951, Helvetica

Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.


Sampul buku Helvetica


1960s, Psychedelia and Pop Art

Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.


Poster karya Milton Glaser


1984, Émigré

Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.


Sampul Majalah Émigré

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS